Miris, Jembatan Penghubung Dua Kecamatan (Sinunukan - Batahan) Rusak, Pemerintah Tutup Mata

Sinunukan - Jembatan Batang Bangko yang menghubungkan dua kecamatan yaitu Kecamatan Sinunukan dan Kecamatan Batahan Kabupaten Mandailing Natal, Sumut. saat ini kondisinya semakin parah, selain besi gelagar tengah yang sudah tua dan melengkung juga kayu-kayunya sudah banyak yang copot. berkali-kali warga sekitar menambal dengan kayu-kayu bekas sehingga jembatan itu masih bisa dilalui sementara, meski harus extra berhati-hati karena tidak sedikit warga yang mengalami celaka ketika melintas dijembatan ini, mulai dari yang terpeleset, terperosok lobang yang mengakibatkan luka-luka, patah tulang hingga sampai jatuh kesungai, bahkan di kabarkan sudah ada korban tewas. warga menghawatirkan jika dalam waktu dekat tidak segera di rehab jembatan itu akan ambruk karena guncangannya sudah sangat terasa saat dilewati oleh kendaraan roda empat.

Ibu ini menangis karena ketakutan, kasihan ya..

Meski jembatan kecil namun cukup vital bagi warga sekitarnya sebagai sarana mengangkut hasil pertanian dan perkebunan, sekaligus jalan utama warga Bintungan yang akan menuju kawasan ibukota Kecamatan Sinunukan, selain umurnya yang sudah puluhan tahun karena sejak awal jembatan ini dibangun tahun 1980 an , jembatan ini jarang mendapat perbaikan atau malah belum pernah mendapatkan perbaikan sama sekali, mungkin hanya perbaikan kecil oleh warga atau perusahaan yang kendaraanya sering melewati jembatan ini dengan hanya di tambal sulam dengan balok dan kayu yang pasti umurnya tidak bertahan lama.

Jjembatan ini merupakan satu-satunya jalan untuk mengangkut hasil perkebunan warga yang sebagian besar bermata pencaharian petani sawit . Jembatan ini juga setiap harinya dilalui oleh puluhan anak sekolah yang menggunakan kendaraan sepeda motor dari daerah Bintungan menuju Sinunukan atau sebaliknya untuk menuntut ilmu walau harus mempertaruhkan keselamatannya. selain itu yang memanfaatkan jembatan ini tidak hanya warga sekitar wilayah kecamatan sinunukan saja, banyak juga pedagang dari Sumbar yang menggunakan sebagai jalan alternatif menuju kecamatan sinunukan  untuk berdagang karena waktu tempuhnya yang lebih singkat.
Setiap hari puluhan anak sekolah ini harus melewatinya, walau keselamatan sebagai taruhan.
Penulis sendiri yang tinggal tidak jauh dari area jembatan batang bangko ini melihat kondisi jembatan yang sangat memprihatinkan, gelagar tengah yang melengkung, yang dikhawatirkan jika jembatan ini putus dan tidak segera diperbaiki , bagaimana nasib warga yang berada di kawasan dalam seperti Desa Bintungan, Banjar Aur, Kampung Kapas Batahan I, II, III dan desa lainya? Jika memutar butuh waktu yang lama dan perlu biaya tambahan yang tidak sedikit, bagaimana jika tidak mempunyai kendaraan sendiri? melalui tulisan ini penulis berharap pada pemerintah agar secepatnya jembatan yang menjadi penunjang aktifitas ekonomi rakyat ini segera diperbaiki "
Galangan tengah jembatan yang melengkung
Sebenarnya bapak bupati sudah pernah meninjau langsung jembatan ini , tapi sampai sekarang jembatan itu dibiarkan rusak begitu saja . Apa menunggu ambruknya baru diperbaiki? Kalau nanti ambruk yang rugi ya orang kecil hidup sudah sulit bertambah sulit lagi kalau jembatan ini ambruk ". Memang mengenaskan kondisi jembatan yang menghubungkan desa Bintungan dan Airapa ini, jika ada alternatif jembatan lain mungkin jembatan ini sudah tidak dilalui oleh warga. Selain itu kondisi kerusakan jembatan ini juga sudah lama namun sampai sekarang belum ada penanganan dari pemerintah .
Bapak Bupati meninjau langsung jembatan

Atau haruskah menunggu jatuhnya korban yang lebih banyak lagi?? Betapa buta dan bebalnya pemimpin negeri ini dan juga para wakil rakyat yang (katanya) terlaknat terhormat itu, bila mereka masih saja berkutat dengan perbaikan gedung rapat yang sesungguhnya sudah lebih dari cukup memadai. Coba lepas kacamata kudanya pak...sesekali tengoklah kondisi rakyatmu...

Salam Prihatin..
Harus oper muatan karena terperosok

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Melihat Pesona Pohon Menari Di Pantai Sikara-Kara

Aku & Sinunukan Dalam Potret

Secercah Kenangan Untuk Geulis Rh