Aku, Secangkir Rasa yang Kamu Tumpahkan Begitu Saja
Mungkin terdengar mustahil ketika ada seseorang yang rela menunggu orang yang dicintainya hingga bertahun-tahun lamanya. Tentu saja ada. Buktinya aku. Mungkin kamu juga tidak percaya jika aku masih setia mencintaimu, iya kan? Jangankan kamu, teman-temanku sendiri tidak percaya dengan penantianku. Mereka bilang itu hanya sebuah kebohongan, dan terlalu melebih-lebihkan keadaan. Aku hanya bisa tersenyum mendengarkannya. Satu hal yang tidak bisa mereka pahami, tidak semua orang dengan mudah mencintai dan mudah melepaskan perasaannya begitu saja.
1. Suatu hal terindah saat Tuhan mempertemukanku denganmu
Tidak ada hal terindah selain rencana Tuhan. Aku tidak tau apa maksud dan tujuan-Nya membuat dan merekam alur kebersamaan kita hingga dua tahun lamanya. Aku bersyukur akan hal itu. Tapi aku harus menelan kenyataan saat pertemuan itu harus bertemu dengan perpisahan karena engkau lebih memilih menduakan. Hingga akhirnya aku mengerti bahwa pertemuan dan perpisahan itu bersaudara sangat erat, dan tidak ada yang bisa mengubahnya. Tuhan pun sebagai hakim alam hanya bisa diam, apalagi aku ?
2. Memang bukan aku, sosok yang kamu inginkan
Aku tidak pernah berfikir kalau ternyata setiap orang punya kriteria tertentu untuk seseorang yang bisa mereka cintai. Aku baru mempelajarinya setelah kamu pergi, dan aku kesulitan menemukan seseorang yang memiliki kriteria yang sama denganmu.
Mungkin aku memang bukan laki-laki yang kamu inginkan, tapi kamu masih menjadi sosok perempuan yang ingin ku miliki segenap perasaan.
3. Kamu tidak tau rasanya mencintai seseorang yang tidak bisa ku miliki
Aku mengatakannya bukan sebagai seseorang yang pernah dekat denganmu. Aku mengatakannya sebagai seorang pemilik hati yang gagal membuatmu memilihnya. Ketika kamu mengatakan bahwa kamu memilih pergi dengan yang lain karena aku terlalu baik, namun tak bisa selalu ada di sisimu, kemudian engkau lebih nemilih sesorang yang baru engkau kenal.
Kecewa? Pasti, karena ternyata hanya sebegitu dalam cintamu untukku, tak tahan uji dan membuatmu menjadi seseorang yang tidak bisa kumiliki.
4. Aku baru tau kalau cinta juga bisa membuat seseorang pergi
Aku benar-benar tidak tau jika dengan mencintaimu justru membuatmu meninggalkanku. Aku fikir dengan mencintaimu kita bisa lebih dekat. Seandainya aku tau dari awal, aku tidak akan pernah mau jatuh cinta denganmu. Karena bagiku bersamamu, dan kita menjadi sahabat, itu lebih indah daripada cinta yang akhirnya saling menyakiti. Tapi aku juga tidak mungkin menyalahkan cinta, karena saat itu aku mencintaimu tanpa skenario dan dorongan siapapun. Aku mencintaimu dalam kesadaran yang sesungguhnya, bukan dalam inginnya aku memilikimu.
5. Tidak masalah aku sendiri, asalkan tidak ada orang lain yang tersakiti
Aku masih sendiri sampai saat ini bukan karena tidak ada perempuan yang mencintaiku, tapi karena aku belum bisa mencintai wanita lain seperti aku mencintaimu. Aku tidak mungkin menerima cinta seseorang sementara aku tidak benar-benar mencintainya. Bagaimanapun aku bukan laki-laki yang setega itu mempermainkan perasaan orang lain. Aku lebih baik sendiri daripada menerima seseorang tapi hanya ku jadikan sebagai penutup sepi.
6. Kamu adalah alasanku menemani cinta dengan kesetiaan
Entah apa yang membuatku begitu berharap kamu akan kembali memegang tanganku seperti DULU. Padahal sejauh ini aku tau sudah tidak ada lagi yang bisa ku harapkan darimu. Setiap kali aku teringat bagaimana caramu mengabaikan begitu saja, aku sangat membencimu. Aku seakan ingin membuatmu merasakan apa yang aku rasakan. Sayangnya, kebencian itu selalu cepat terganti dengan kesetiaanku.
Suatu hari nanti saat waktu mempertemukan KITA kembali, kemudian kamu benar-benar bisa melihatku. Jangan pernah tanyakan seberapa banyak waktu dan kesedihanku menunggumu, karena kamu tidak akan mendapatkan jawaban apapun dariku. Cukup tanyakan kabarku, dan aku akan mengatakan baik-baik saja meskipun pada kenyataannya aku tidak baik-baik saja
Komentar
Posting Komentar